Ibu Pamen yang sederhana.
Tanpa perhiasan menempel di telinga maupun lehernya.
Usia sudah senja namun tetap setia hidup dalam kesederhanaan.
Dia tetap setia beribadah kepada Allah yang memberi kehidupan.
Pesan Dia kepada anak-anak muda :
Apakah kamu masih beribadah
Apakah kamu masih menolong orang yang membutuhkan
Apakah kamu masih melayani jemaat
Apakah kamu masih memperhatikan Rumah Ibadah
Siapa menyangka suaminya seorang perintis dalam pembangunan sebuah tempat ibadah
Siapa menyangka suaminya seorang pejabat
Siapa menyangka anak-anaknya berhasil dalam pendidikan maupun dalam kehidupan
Yulius......... panggil Romo Widiyoko
Harapanku engkau setia seperti ibu Pamen
Orang akan melihat apa yang dilihat mata. Oleh sebab itu hiduplah dengan kesederhanaan.
Jangan sampai orang mengenal dirimu.......
Yulius yang mempunyai mobil Mewah
Yulius yang mempunyai tanah yang luas di Tanah Papua
Yulius yang mempunyai jabatan berpengaruh
Yulius yang selalu memakai jam tangan yang dilapisi emas.
Yulius yang ...........pokoknya wah. paling hebat
Ibu Pamen tidak bertanya kepada anak-anak mobil. tanah, jabatan namun apakah
Tapi Romo Widiyoko akan senang
Orang mengenal dirimu....
Yulius yang diberkahi oleh Allah
Yulius yang diberkahi oleh Allah namun hidup dalam kesederhanaan
Yulius yang hidup oleh dihidupi oleh Allah
Jadi sandaranmu Yulius adalah Allah bukan harta benda yag diberikan Allah.
Jumat, 08 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar